Memahami Model Pembelajaran Konstruktivistis yang Efektif dan Benar

Siswa merupakan objek pembelajaran yang penting di sekolah, guru juga memiliki tanggung jawab yang besar terkait kesuksesan belajar siswanya di sekolah. Dengan begitu guru akan berupaya mencari pengetahuan yang dapat mengajari siswanya agar dapat menerapkannya di kehidupan nyata.

Siswa atau peserta didik pasti sulit diberikan pembelajaran yang satu arah, sehingga guru akan mencari bagaimana cara model pembelajaran yang tepat dan sifatnya dapat membangun keaktifan siswa nya dan juga yang dapat mengajari siswanya untuk bereksplorasi dengan bahan yang sudah ada.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diberikan yaitu konstruktivistis yang sudah tidak asing lagi bagi para guru. Namun pasti masih ada yang belum paham apa sih model pembelajaran konstruktivistis itu? Berikut ini pengertian, tujuan, kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran konstruktivistis yang perlu Anda ketahui.

 

Pengertian

Model pembelajaran konstruktivistis merupakan metode belajar yang mengutamakan siswa untuk belajar mengembangkan pengetahuannya secara aktif dan mandiri yang sifatnya seperti kehidupan nyata, sehingga siswa akan mencari tahu lebih dalam yang sedang dipelajarinya.

Selain itu, dengan cara ini juga kecerdasan siswa bisa mengalami peningkatan dan siswa dapat menilai kemampuannya sendiri agar dapat menyadarinya bahwa dirinya juga memiliki perbedaan dengan orang lain

Model pembelajaran ini akan membantu siswa agar memiliki kebebasan terhadap pola pikirnya untuk membangun anak untuk berkreativitas dengan logikanya. Dengan pembelajaran ini nantinya siswa diminta menjelaskan permasalahan seperti pada dunia nyata yang diharapkan kenyataannya sesuai dengan teori yang dibuatnya. Siswa dapat berinteraksi sesuai fakta dengan menggunakan pembelajaran yang bervariasi agar tidak membosankan.

 

Tujuan

Tujuan dari model pembelajaran ini agar dapat mengembangkan kemampuan cara berpikir siswa secara aktif dalam berkreativitas. Dengan begitu, siswa bisa memahami dan menguji cara belajar yang tepat dengan mandiri. Tumbuh kembang siswa juga akan meningkat dengan sangat baik karena akan diajak berfikir secara alami dengan bentuk pembelajaran yang sudah ada.

Tujuan ini dapat tercapai apabila siswa dan guru dapat bekerja sama dengan baik, nantinya guru hanya bertugas sebagai fasilitator saja dengan menyediakan media pembelajaran yang menarik untuk siswanya. Bagi siswanya diharapkan dapat mengembangkan cara berpikirnya dengan kreatif dan orang tua juga harus ikut berpartisipasi karena yang paling dekat dengan anaknya sehingga sinergitas ini dapat diwujudkan dengan baik.

 

Kelebihan dan Kekurangan

Setiap model pembelajaran pastinya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, karena sulit menemukan model pembelajaran yang cocok dan tepat untuk siswanya termasuk juga untuk model pembelajaran konstruktivistis. Berikut ini kelebihan dan kekurangannya :

Kelebihan

  • Dapat memberikan kesempatan untuk siswanya agar dapat mengungkapkan suatu pendapat secara rinci dan lengkap dengan menggunakan bahasanya sendiri.
  • Pembelajaran ini dapat memperluas cara berpikir siswa agar memiliki pengalaman untuk menemukan pendapatnya atau bisa merancang suatu kegiatan yang berkaitan dengan gagasannya, sehingga memiliki kesempatan untuk merangkai dan memperluas suatu fenomena yang terjadi.
  • Siswa juga berkesempatan untuk mencoba melakukan gagasan baru sehingga mereka melakukan sesuatu dengan percaya diri dan memotivasi untuk belajar dengan baik.
  • Siswa yang belajar menggunakan model ini akan lebih berani menghadapi dan menyelesaikan masalahnya.
  • Teori ini juga membantu siswa untuk berinteraksi dengan teman atau gurunya.
  • Selain itu siswa akan mudah paham dan mudah diingat terkait pembelajaran yang diberikan .
  • Siswa dapat memecahkan pembelajaran yang rumit dan menciptakan kreasinya semdiri.

Kekurangan

  • Pendapat akan berbeda dari para ahli, karena siswa mengembangan pengetahuannya mereka sendiri dan terjadilah kesalahpahaman.
  • Pembelajaran akan berlangsung lama terutama untuk siswa yang malas berpikir menemukan pengetahuannya sehingga akan memerlukan penanganan khusus.
  • Kondisi sekolahnya juga dapat mempengaruhinya karena setiap sekolah pasti tidak sama, karena terkadang suatu sekolah tidak memiliki infrastruktur yang memadai sehingga tidak dapat membantu siswanya untuk mengembangkan keaktifannya dalam berkreasi.

Nah, itulah penjelasan mengenai model pembelajaran konstruktivistis yang perlu Anda ketahui sebelum menerapkan pada siswa. Dengan begitu, Anda bisa menentukan sendiri apakah model pembelajaran ini cocok atau tidaknya untuk diajarkan di kelas Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *